Biak Numfor, 1992 Tempat saya di lahirkan. Teringat dimana saya pernah tinggal dan mengalami masa kecil saya di sebuah Pulau Kecil bernama Biak Numfor. Namun tahun 2003 saya pindah ke jakarta. Tetapi saya teringat akan sebuah Hotel Bintang empat yang berada di pulau itu yang bernama Hotel Marauw. Mungkin sekarang nama itu hanyalah tinggal sejarah.
Hotel Marauw, hotel bintang empat terletak di Pulau Biak, Papua, Indonesia. Hotel Marauw yang dibangun tahun 1991 dengan bahan-bahan berkualitas yang sebagian besar didatangkan dari luar Papua. Arsitektur hotel keren dan kokoh yang dinding-dinding kamar menempel di tebing karang tersusun ke atas enam tingkat. Perpindahan tamu hotel dari lantai dasar hingga lobi yang terletak di puncak bukit digunakan lift dan semua kamar menghadap Samudera Pasifik sehingga dapat menikmati keindahan pantai. Tamu dapat masuk ke hotel dari pintu masuk di atas bukit jika datang menggunakan kendaraan/mobil atau dari pintu masuk dari arah pantai jika datangnya menggunakan kapal speedboat. Bagi saya sangatlah keren.
Beberapa wisatawan asing yang pernah menginap di hotel dan kemudian kembali melihat hotel yang mengalami kerusakan hebat telah meneteskan air mata. kemegahan yang dulu di banggakan hanyalah tinggal sejarah belaka.
Karena krisis ekonomi hotel bernilai ratusan miliar rupiah tersebut bangkrut lalu ditinggalkan pemiliknya. Meskipun pemerintah daerah setempat memiliki saham namun tidak mampu menjaga anarkhi terhadap bangunan. Satu per satu aksesoris dan bagian-bagian hotel dijarah dan dalam waktu kurang dari lima tahun telah rata dengan tanah. Bukti pernah adanya peradaban modern berupa bangunan di Samudera Pasifik musnah, tinggal kenangan. Pengunjung atau wisatawan asing yang pernah menginap di hotel Marauw yang hendak menginap kembali, harapan saya dapat menemukan foto ini dari mesin pencari Google.
Berikut adalah Foto yang di ambil pada tahun 2006 yang menjadi saksi sejarah kemewahan Hotel Bintang Empat, Hotel Marauw.
Dan Pada tahun 2008 Hotel Mewah ini menjadi rata dengan tanah, berikut adalah foto pada tahun 2008, Hotel Marauw.
Apa lagi dengan tahun-tahun sekarang mungkin keberadaan Hotel ini seakan menghilang di telan bumi. ya mungkin hanya akan menjadi sebuah dongeng untuk anak dan cucu kita bahwa pada tahun 1991 di tanah papua pernah memiliki hotel bintang empat dan hanya satu satunya di tanah papua pada masa itu.
Saya baca ini setelah ketemu teman saya yang dulu membangun hotel ini. Dan ayah teman saya yg jadi project manager pembangunan hotel ini
ReplyDeleteSungguh sangat disayangkan semenjak badara kaisepo tidak melayani rute internasional usa . . Semua mulai berubah . .
DeleteSy pernah khotel itu wakti kecil... Sangat bagus dan pernah menjadi hotel terbesar se asia tenggara...
ReplyDeleteDbangun hotel itu krn pesawat sblm ke hawai akan transit dpulau biak...sehingga dprediksikan akan menjadi object wisata dunia krn sngat strategis...
Syg indonesia era soeharto jatuh dan hotel tsb bangkrut... Dan pernah menjadi rebutan investor asing utk dijadikan kasino.. tp dtolak pemerintah.. pernah djaga brimob tp krn biaya penjagaan yg tinggi dtggalkan dam dijarah warga...
sekira tahun 2003 saya pernah kesana dan menemukan hotel ini telah dijarah tapi beum rata dengan tanah. sungguh sangat disayangkan sehingga terjadi seperti ini. pada saat itu saya masih melihat bekas-bekas keindahan dan kemegahan hotel ini. arsitektur bagus dan berada di tempat yang sangat indah dan strategis, seharusnya bisa menjadi kebanggaan dan menambah nilai ekonomis bagi masyarakat setempat.
ReplyDeleteSaya lahir di biak thn 1991 dan kemudian pindah ke banjarmasin thn 2004. Bagi saya biak adlh sgalanya. Kenangan masa kecil saya semua berawal dari biak. Saya masih ingat bgmn hebatnya tsunami biak thn 1996. Hrsnya skrg biak bs jd biak of honolulu. Bukan krn tempat yg tdk strategis. Bagi sy, smua krn pemikiran fam sana yg tdk mau berkembang. Ketika akan dibangun pabrik kertas, mereka meminta syarat macam2 dan inti nya balik lg adlh uang. Akhirnya pabrik itupun terbengkalai. Saya hanya ingin biak bisa jadi tempat wisata yg tdk kalah dgn raja ampat. Karena dari thn 1980an biak sdh jauh lebih maju dari kota2 lain di papua. Tolong jangan bikin biak meredup.
ReplyDeleteSy belum sempat liat hotel marauw karena thn 87 sy pindah ke bdg wkt itu usia sy 13thn, sy tinggal di ambroben dpn pertamina bandara frans kaisepo...biak oh biak
DeleteMiris skali. Sekarang hotel itu tinggal cerita sudah rata dengan tanah dan kolam renang yg dl indah sudah seperti danau. Hanya itu yg tersisa dr bangunan itu selain dr itu semua sudah menjadi hutan belukar
ReplyDeleteAndai masih ada biak pasti akan jadi salah satu destinasi wisata dan pasti akan lebih maju dr sekarang
Sy lahir besar di biak. Tapi sy belum pernah melihat hotel marauw dari sy kecil sampai dewasa.
ReplyDeleteMudahan2 hotel semewah itu bsa d bangun lg d tanah papua
ReplyDeleteSedih 😢😢
ReplyDeleteMerinding liatnya sekarang, waktu kecil saya pernah ke sana dan melihat hotel yg sangat mewah pada masanya sangat megah dengan dinding yg kokoh dan ukiran khas budaya papua namun sayang semua tinggal cerita, bahkan kisahnya pun mungkin hampir hilang ditelan kemajuan jaman. 2007 saat tamat sma saya sepatkan kesana lagi namun syg bangunan hanya tinggal puing2 karna sdh habis di jarah, sedih miris skali sampai meneteskan air mata bangunan yg dulu megah hampir sdh tdk ada lagi, dan terahir 2017 saya sempatkan lagi kesana karna masih penasaran dengan cerita teman2 bahwa hotel itu sdh rata dengan tanah dan ya benar saja bahkan untuk menemukan jalan masuk kesana pun sdh tdk ada karna di tutupi pohon bahkan seperti hutan dan semak belukar, yang tersisa hanya gapura tugu peresmian dan cerita saja.
ReplyDeleteSangat disayangkan. Saya jujur gak nyangka banget indonesia timur pernah punya hotel semegah itu. Tapi saya mau nanya,pemilik hotel itu siapa ya?
ReplyDeleteJd sekarang hotel termewah di biak hotel apa?
ReplyDelete2 Tahun saya pernah keja di hotel ini sebagai staf House Keeping 1997 sd 1998 , hotel ini terbilang megah dan mewah pada saat itu khususnya ditanah papua biak.
ReplyDeleteMemang sangat disayangkan tidak ada yang menjaga aset ini sehingga impian menjadi Kawasan Pembangunan Indonesia Timur (KAPET) tidak dapat terealisasikan dengan baik untuk wilayah ini.
Semoga kedepannya Pemerintah pusat bisa mempromosikan pulau biak sehingga investor banyak yang mau mengivestasikan fasilitas fasilitas yang terbaik di pulau ini.
Saya berharap juga masyarkat biak akan menjaga aset aset yang sudah dibagun oleh investor maupun negara, sehingga biak bisa lebih maju dapat bersaing dengan daerah daerah lain yang ada di Indonesia.
Liat YouTube Aswin Biak
ReplyDeleteSemoga rasa rindu. Terobati
Mohon izin share foto2 nya bang klo berkenan untuk konten saya di YouTube
ReplyDelete